Beberapa bulan lalu, Bazaar berkesempatan untuk berbincang santai dengan fashion influencer ternama asal Macau (namun berbasis di Singapura), yakni Yoyo Cao (atau yang juga dikenal dengan nama Yoyo Kulala). Di tengah perbincangan hangat tersebut, kami pun membahas mengenai fenomena seputar profesi "fashion influencer" yang kian marak di Instagram.
Berikut petikan obrolan kami.
Harper's Bazaar Indonesia (HBI): Anda memiliki lebih dari 300.000 pengikut di Instagram! Seperti apa akun Instagram Anda ketika Anda baru saja bergabung di Instagram?
Yoyo Cao (YC): Percaya atau tidak, enam tahun yang lalu saya sama sekali tidak pernah terpikir bahwa saya akan membangun 'karier' saya melalui media sosial seperti Instagram! Yang jelas, dulu saya sibuk mempromosikan label saya, Exhibit Store, lewat Instagram maupun blog saya. Hampir semua look saya tampilkan di sana, karena saya ingin menjual rancangan saya. (tertawa)
Sesekali pula saya mengunggah outfit of the day (OOTD) disesuaikan dengan gaya personal saya sendiri. Rupanya foto-foto fashion seperti itulah yang disukai oleh audience di Instagram. Dari sana perlahan-lahan akun Instagram saya berkembang, saya mulai diundang ke acara-acara fashion, dan tertangkap bidikan kamera fotografer street style.
HBI: Anda sangat konsisten mengunggah foto-foto OOTD dengan rangkaian ansambel yang menarik! Bagaimana Anda menyiasati agar penampilan Anda tidak terlihat seperti itu-itu saja?
YC: Ya, ini memang agak tricky namun pada dasarnya saya sangat senang bermain padu-padan. Saya bisa terinspirasi dari baju-baju yang saya temukan, bahkan untuk desain yang belum pernah saya coba sebelumnya, dan ide mix and match datang begitu saja. Kadang ketika saya berdandan di depan kaca, terpintas ide untuk menata gaya busana dengan cara tertentu. Entah dengan memainkan kerahnya, bagian lengan, dipadukan dengan aksesori yang unik, apa saja! Saya sangat senang bermain-main dengan fashion!
Untuk perhelatan-perhelatan khusus, terkadang saya harus mengenakan baju dari brand pengundang namun saya harus memastikan bahwa tampilannya tetap sesuai dengan gaya personal saya.
Selain itu, saya juga sangat gila belanja sehingga jumlah pakaian dan aksesori saya pun menggunung di Singapura dan saya harus membagi-bagikannya kepada teman atau relasi terdekat, atau mendonasikannya. Saya tidak memiliki attachment dengan barang-barang fashion yang saya punya jadi saya bisa dengan mudah melepas mereka.
HBI: Belakangan ini semakin banyak sosok-sosok fashion influencer baru mewarnai Instagram. Bagaimana menurut Anda?
YC: It's fun! Semakin banyak orang yang berani mengekspresikan diri mereka melalui Instagram dan mereka bisa mendapatkan apresiasi dari sana. Saya sendiri dari awal memulai menggunakan medium Instagram, saya tidak bertujuan untuk mencari keuntungan (berupa uang misalnya). Karena menurut saya, apabila kamu ingin menjadi fashion influencer dengan tujuan utama untuk meraup profit, konten Instagram yang kamu hasilkan tidak akan organik dan genuine. Publik bisa dengan mudah melihat itu.
Selain itu, kamu bisa juga berbagi tentang lokasi favorit untuk berbelanja, berlibur, hang out, atau bahkan sekadar untuk berfoto (apalagi bila lokasinya sangat photogenic) karena publik butuh informasi itu. Mencantumkan lokasi akan menjadi akreditasi tersendiri sekaligus membantu followers untuk menemukan lokasi tersebut lewat peta. Intinya, akun Instagram kamu tak hanya inspiratif tapi juga sourceful!
Tidak ada kata terlambat untuk mengawali hal-hal yang memang sudah menjadi passion kamu, suatu hal yang membuat kamu senang dan produktif. Jadi bagi saya, bahkan di momen seperti ini ketika fashion influencer semakin banyak sekali pun, apabila konten yang kamu suguhkan memang menarik, tidak hard selling, apa adanya, and you genuinely want to share, rasanya publik akan menikmatinya.
HBI: Tips berpose untuk foto OOTD!
YC: (Tertawa) Aduh, saya tidak bisa menjawab pertanyaan satu ini. Karena saya sebenarnya tidak suka berpose. Saya lebih senang berdiri, berjalan, atau duduk secara natural, bersandar kalau perlu. Effortless. Pokoknya saya tidak memiliki pose andalan. Rasanya aneh apabila saya berpose.
Baca juga: Peluncuran Singapore Pop Up di Butik Love and Flair
(Foto: courtesy of Instagram/yoyokulala)